Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata (peci hitam). Foto: Tangkapan layar Youtube KPU.
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan 106 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) periode 2024-2029. Penetapan itu diumumkan dalam rapat pleno terbuka. Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata beserta jajaran komisioner lainnya membacakan penetapan daftar anggota DPRD terpilih dari setiap daerah pemilihan (dapil). Diketahui, terdapat 10 dapil di Provinsi DKI Jakarta. Pembacaan dilakukan dari dapil 1 hingga 10 dengan menyebutkan nama anggota DPRD terpilih, jumlah suara sah, no urut dalam partai Daftar Calon Tetap dan nama partai politik. "Apa bisa disahkan untuk dapil 10, Dapil 10 sah," ujarnya saat rapat pleno yang dikutip dari Youtube KPU DKI Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2024.
Setelahnya, KPU DKI memaparkan jumlah total persentase perolehan jumlah kursi oleh parpol di antaranya,
telah menetapkan 106 anggota
terpilih 2019-2024 hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Siapa saja para wakil rakyat Jakarta itu?
Penetapan anggota DPRD DKI terpilih dilakukan oleh KPU DKI pada Senin (12/8/2019). Tahapan selanjutnya adalah pelantikan yang waktunya ditentukan oleh DPRD DKI.
Tugas-tugas langsung menanti bagi para wakil rakyat tersebut usai dilantik. Salah satunya adalah pemilihan Wagub DKI pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ongen Sangaji, sudah memastikan pemilihan tidak mungkin rampung di periode ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data dari KPU DKI, ini nama-nama anggota DPRD DKI yang akan mewakili warga Jakarta pada 2019-2024:
Agustina H (Tina Toon)
Steven Setia Budi Musa
Thopaz Nuhgraha Syamsul
Desie Christhyana Sari
Farazandi Fidinansyah
Habib Muhamad Bin Salim Alatas
Anthony Winza Probowo
Anggara Wicitra Sastroamidjojo
William Aditya Sarana
[Gambas:Video 20detik]
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), telah selesai melakukan rekapitulasi untuk DPRD Kota Medan. Hasilnya, PDIP, PKS, dan Gerindra memperoleh kursi terbanyak.
Dalam pengumuman KPU, PDIP memimpin dengan perolehan suara sebanyak 204.222 suara. Hal ini membuat PDIP berhasil mendapatkan sembilan kursi DPRD Medan.
Perolehan suara tertinggi kemudian disusul oleh PKS yang berada di posisi dua dengan perolehan 177.701 suara yang mengamankan delapan kursi DPRD dan diikuti oleh Gerindra yang mendapatkan 164.371 suara dengan meraih enam kursi di DPRD Medan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Golkar meraih 138.529 suara dengan begitu berhasil mengamankan enam kursi di DPRD Medan.
Berikut Daftar 50 Caleg DPRD Kota Medan Terpilih Rekapitulasi KPU
INDOPOS.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan, sebanyak 106 anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 setelah menggelar rapat pleno di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
“Nama-namanya sudah disampaikan oleh forum tadi,” kata Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Berikut daftar lengkap anggota DPRD Jakarta terpilih berdasar hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024, sesuai daerah pemilihan (dapil).
1. Basri Baco Golkar 21.823 suara 2. Nuchbatillah Gerindra 19.543 suara 3. Muhammad Hasan Abdillah PKS 19.363 suara 4. Dian Pratama Gerindra 15.236 suara 5. H Ismail PKS 14.480 suara 6. Wa Ode Herlina PDIP 14013 suara 7. Desie Christhyana Sari Demokrat 13.279 suara 8. Alwi Moehamad Ali PAN 9.293 suara 9. Pandapotan Sinaga PDIP 9.212 suara 10. Riano P Ahmad Nasdem 8.878 suara 11. Elva Farhi Qolbina PSI 7.613 suara 12. Heri Kustanto PKB 5.402 suara
1. Agustina H (Tina Toon) PDIP 36.156 suara 2. Dimaz Raditya Golkar 27.693 suara 3. Ramly HI Muhamad Golkar 23.320 suara 4. Muhammad Idris Nasdem 17.263 suara 5. Oman Rohman Rakinda PAN 17.050 suara 6. Anggi Arando Siregar Gerindra 13.775 suara 7. Suhud Alynudin PKS 12.336 suara 8. Jhonny Simajuntak PDIP 10.845 suara 9. Neneng Hasanah dari Partai Demokrat 8.631 suara
1. Hengky Wijaya PKB 17.768 suara 2. Tri Waluyo PKB 17.590 suara 3. Bebizie Sri Mulyati PAN 15.521 suara 4. Imamuddin Nasdem 12.815 suara 5. M Subki PKS 12.378 suara 6. Ida Mahmudah PDIP 11.780 suara 7. Brando Susanto PDIP 11.506 suara 8. Alief Bintang Haryadi Gerindra 11.364 suara 9. Bun Joi Phiau PSI 9.451 suara
1. Taufik Zoelkifli PKS 28.531 suara 2. Ferrial Sofyan Demokrat 25.829 suara 3. Muhammad Lefy PKB 19.159 suara 4. Adnan Taufiq Gerindra 16.603 suara 5. Syahroni PAN 16.230 suara 6. Dwi Rio Sambodo PDIP 14.645 suara 7. Judistira Hermawan Golkar 13.919 suara 8. Ghozi Zulazmi PKS 13.329 9. Mohamad Ongen Sangaji Nasdem 12.533 suara 10. Josephine Simajuntak PSI 5.154 suara
1. Mujiyono Demokrat 20.454 suara 2. Abdurrahman Suhaimi PKS 19.721 suara 3. Nasdiyanto PKS 19.596 suara 4. Zita Anjani PAN 18.544 suara 5. Fu’adi Luthfi PKB 14.309 suara 6. Pantas Nainggolan PDIP 13.214 suara 7. Alia Noorayu Laksono Golkar 12.381 suara 8. Ali Hakim Lubis Gerindra 9.619 suara 9. Justin Adrian PSI 8.643 suara 10.Fatimah Tania Nadira Alatas Nasdem 8.481 suara
1. Muhammad Thamrin PKS 36.274 suara 2. Matnoor Tindoan PPP 30.541 suara 3. Ryan Kurnia Ar Rahman Gerindra 19.956 suara 4. Misan Samsuri Demokrat 15.585 suara 5. Ahmad Moetaba PKB 15.121 suara 6. Muhammad Al fatih PKS 12.844 suara 7. Sardy Wahab Sadri Golkar 12.803 suara 8. Bambang Kusumanto PAN 9.953 suara 9. Manuara Siahaan PDIP 9.037 suara 10. Raden Gusti Arief Nasdem 5.300 suara
1. Sutikno PKB 34.403 suara 2. Wibi Andrino Nasdem 23.925 suara 3. Khoirudin PKS 23.377 suara 4. Dadiyono Golkar 21.619 suara 5. Setiyoko Gerindra 20.527 suara 6. Ali Muhammad Johan C Demokrat 16.828 suara 7. Chicha Koeswoyo PDIP 15.578 suara 8. Zahrina Nurbaiti PKS 14.197 suara 9. Astrid Kuya PAN 13.409 suara 10. Francine Eustacia PSI 10.000 suara
1. Nabilah Aboe Bakar Alhabsyi PKS 26.344 suara 2. Yusuf PKB 22.718 suara 3. Achmad Yani PKS 18.885 suara 4. Habib Muhammad Bin Salim PAN 17.322 suara 5. Ade Suherman PKS 16.490 suara 6. Nova Harivan Paloh Nasdem 15.441 suara 7. Wahyu Dewanto Gerindra 14.831 suara 8. Yuke Yurike PDIP 12.302 suara 9. Nurhasan Gerindra 11.631 suara 10. Lazarus Simon Ishak Demokrat 10.506 suara 11 Farah Savira Golkar 8.998 suara 12. August Hamonangan PSI 8.275 suara
1. William Aditya Sarana PSI 39.720 suara 2. Inggard Joshua Gerindra 29.295 suara 3. Lukmanul Hakim PAN 23.023 suara 4. Lauw Siegvrieda PDIP 21.019 suara 5. Gias Kumari Putra Nasdem 19.525 suara 6. Nur Afni Sajim Demokrat 19.169 suara 7. Sholikhah PKS 18.958 suara 8. Ahmad Ruslan PKB 13.762 suara 9. Dina Masyusin Perindo 12.019 suara 10. Andri Santosa Golkar 11.615 suara 11. Hilda Kusuma Dewi PDIP 11.420 suara 12. Rany Mauliani Gerindra 11.152 suara
1. Ima Mahdiah PDIP 28.479 suara 2. Hardiyanto Kenneth PDIP 26.168 suara 3. Jupiter Nasdem 25.765 suara 4. Abdul Aziz PKS 22.006 suara 5. Yudha Permana Gerindra 20.107 suara 6. Jamilah Abdul Gani Gerindra 16.664 suara 7. Wita Susilowaty Demokrat 15.887 suara 8. Inad Luciawaty PKS 12.331 suara 9. Syafi Fabio Djohan Golkar 12.060 suara 10. Kevin Wu PSI 12.033 suara 11. Husen PAN 11.694 suara 12. Uwais El Qoroni PKB 6.549 suara. (dan)
Dapil DKI Jakarta 9 (11 orang)
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta memberikan sanksi keras kepada Cinta Mega yang kedapatan bermain gim saat rapat paripurna. Gembong Warsono mengatakan, sanksi keras ini berupa surat teguran yang akan diteruskan kepada DPD PDIP DKI Jakarta.
"Atas kejadian kemarin, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta memberikan sanksi keras, memberikan peringatan keras kepada yang bersangkutan, yaitu Ibu Cinta Mega karena sudah melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan dalam rapat paripurna," kata Gembong.
Meski demikian, Gembong menegaskan bahwa Fraksi PDIP percaya sepenuhnya kepada pernyataan Cinta Mega yang mengeklaim tidak bermain game slot alias judi slot.
"Kami percaya 100 persen, 100 persen kami percaya. Apakah benar atau tidak, yaitu urusan Ibu Cinta Mega," kata Gembong.
Selanjutnya, untuk urusan kepartaian, ia menyerahkan proses investigasi sepenuhnya kepada DPD PDIP DKI Jakarta. Maka dari itu, sanksi untuk di partai PDIP hanya dapat diberikan oleh DPD.
"Sanksi dari fraksi yang seperti ini nanti tindak lanjutnya pasti ada. Misalkan apakah yang bersangkutan masih layak lagi dicalonkan sebagai anggota DPRD, misalkan seperti itu. Nanti DPD yang akan ambil sikap secara tegas," ucap Gembong.
Kemudian, terkait sanksi sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, Gembong menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Kehormatan (BK).
"Kami sifatnya pasif. Kalau Badan Kehormatan merasa perlu ya monggo tindaklanjuti. Karena itu anggota kami, kami sudah memberikan sanksi secara internal fraksi," kata Gembong.
Politikus PDIP itu membantah sedang bermain gim judi online slot. Cinta Mega mengaku saat itu sedang bermain Candy Crush, itu pun tidak dimainkan.
"Enggaklah, itu kan Candy Crush. Saya taruh di meja bukan dimainin. Tolong ya, kan enggak dimainin," kata Cinta Mega berkilah.
Cinta Mega menyebut hanya main gim Candy Crush sebelum rapat paripurna dimulai. Apalagi, kata dia, rapat paripurna kerap molor dari jadwal.
"Kan nunggunya lama, bosan dari jam 1, setengah 3 mulai. Tolong ya jangan tambah masalah buat saya," kata Cinta Mega.
Pengakuan Cinta Mega dibantah mentah-mentah para mantan pemain judi online. Salah satunya Johan.
Johan memastikan yang dimainkan Cinta Mega adalah game slot yang kerap ia mainkan dulu. Bahkan, ia mengaku sudah untung kurang lebih Rp3 juta dari judi online ini. Namun, kini ia mengaku sudah berhenti karena bosan.
"Bisa saja anggota dewan ngelesnya. Itu jelas judi slot," kata Johan di Jakarta, Jumat, (21/7/2023).
Johan menceritakan sebenarnya game slot hanya merugikan pemain. Karena sistemnya tidak transparan dan cenderung mengarah pada scam.
"Slot itu judi yang tersistem udah pasti merugikan player-nya," kata Johan.
Kecewa, Duit Rakyat Buat Main Judi
Ia pun mengaku kecewa dengan perilaku anggota Fraksi PDIP Cinta Mega yang justru bermain gim judi saat rapat paripurna. Anggota DPRD yang seharusnya bekerja maksimal untuk rakyat karena dibayar dari pajak, tapi justru perilakunya sangat buruk.
"Kecewa banget sih ya, ternyata duit pajak kita dipakai buat main judi slot. Pantesan aja pembangunan terhambat," kata Johan.
Senada mantan pemain slot lainnya, Silvia. Dia juga sangat yakin apa yang dimainkan Cinta Mega adalah game slot.
"Slot banget itu. Sebagai pemain yang rajin depo, di sejumlah situs slot, saya yakin yang dimainkan ibu itu slot. Itu kayak petir Zeus pecahnya, beda sama Candy Crush," ujar Silvia.
Silvia mengaku bingung mengapa sampai seorang anggota DPRD bermain game slot.
"Wakil rakyat nyari sampingannya di slot, kurang emang duit rakyat?" katanya sembari tertawa.
Silvia juga turut menceritakan pengalamannya bermain slot. Kata dia, apabila sedang memang sangat menggiurkan. Tetapi bila sedang kurang beruntung uang mudah lenyap begitu saja.
"Pengalamannya happy banget kalau lagi gacor, bisa dapet Rp5 juta. Tapi kalau lagi apek, ampun bisa belangsak bang. Duit habis buat slot doang. Depo terus enggak withdraw," jelasnya.
Reporter: Lydia Fransisca
Rapat pleno penetapan anggota DPRD DKI Jakarta terpilih 2024-2029 (Okezone.com/Refi)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan 106 anggota DPRD Jakarta terpilih periode 2024-2029 melalui rapat pleno terbuka di Ballroom Hotel JS Luwansa, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2024). Kursi paling banyak dimiliki PKS disusul PDIP dan Partai Gerindra.
"Terkait perolehan suara partai untuk 10 dapil DKI Jakarta apakah ada ketidak samaan data-data yang disampaikan? Apakah sudah cocok? Jika cocok maka saya akan sahkan," kata Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata saat memimpin rapat pleno.
Berdasarkan penetapan KPU DKI Jakarta perolehan kursi terbanyak dimiliki oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga Perindo mendapat satu kursi.
Berikut rincian kursi setiap daerah pemilihan (Dapil) :
PKB = 1 Kursi Gerindra = 2 kursi PDIP = 2 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 2 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
Gerindra = 1 kursi PDIP = 2 kursi Golkar = 2 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 1 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi
PKB = 2 Kursi Gerindra = 1 kursi PDIP = 2 kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 1 Kursi PAN = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 1 kursi PDIP = 1 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 2 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 1 kursi PDIP = 1 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 2 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 1 kursi PDIP = 1 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 2 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PPP = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 1 kursi PDIP = 1 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 2 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 2 kursi PDIP = 1 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 3 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 2 kursi PDIP = 2 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 1 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi Perindo = 1 Kursi
PKB = 1 Kursi Gerindra = 2 kursi PDIP = 2 kursi Golkar = 1 Kursi NasDem = 1 Kursi PKS = 2 Kursi PAN = 1 Kursi Demokrat = 1 Kursi PSI = 1 Kursi
Total keseluruhan 106 Kursi begini rinciannya